OPINI - Di tengah riuh Pilkada Mesuji 2024, rumor yang berkembang di masyarakat tak hanya seputar strategi politik canggih, tetapi juga sentuhan mistis yang kerap kali dikaitkan dengan upaya meraih kemenangan. Meskipun sulit untuk dibuktikan secara ilmiah, kisah mengenai keterlibatan ahli mistis dalam setiap kontestasi politik selalu menjadi bumbu menarik yang diperbincangkan.
Bukan rahasia lagi bahwa dalam dunia politik, taktik dan strategi memainkan peran kunci. Tim pemenangan setiap calon bekerja keras merumuskan langkah-langkah efektif untuk meraih suara terbanyak. Namun, di luar sorotan publik, desas-desus tentang penggunaan jasa ahli mistis untuk "membuka jalan" menuju kursi kekuasaan terus berkembang.
Mesuji, dengan kearifan lokal dan budaya yang kental, kerap kali diselimuti oleh rumor bahwa selain memanfaatkan konsultan politik, beberapa calon diduga mengandalkan kekuatan gaib. Praktik ini disebut-sebut untuk meraih dukungan atau bahkan "melunakkan" lawan politik.
Tentu saja, tak ada bukti nyata yang bisa mengonfirmasi klaim ini. Namun, cerita-cerita semacam ini terus mewarnai perbincangan di warung kopi hingga media sosial, menciptakan narasi yang menarik perhatian publik.
Baca juga:
Tony Rosyid: Pilpres 2024 Super Damai
|
Apakah ini hanya mitos yang dipelihara untuk memperkuat pesona politik? Ataukah benar-benar ada tangan-tangan gaib di balik layar? Yang jelas, Pilkada Mesuji tahun ini bukan hanya soal persaingan politik konvensional, melainkan juga tentang keyakinan masyarakat yang masih percaya bahwa politik tak melulu soal angka dan taktik, tetapi juga soal "kekuatan" di luar nalar.
Terlepas dari benar atau tidaknya rumor tersebut, satu hal yang pasti: Pilkada Mesuji tahun ini akan terus menjadi sorotan. Sentuhan mistis atau tidak, kemenangan tetaplah hasil dari strategi, dukungan, dan kerja keras tim di lapangan. Sehingga, di tengah isu-isu yang berkembang, kita diingatkan kembali bahwa politik sejatinya adalah tentang membangun kepercayaan masyarakat, bukan sekadar mengandalkan taktik tersembunyi.
Baca juga:
Jokowi Don't Cawe-cawe! Stop Dynasty!
|
Mesuji, Jejak Kaki_ 14 Oktober 2024
Udin Komarudin
Penggiat Pemilu